MACAM-MACAM PENYAKIT HATI
MACAM-MACAM PENYAKIT HATI DAN OBAT PENYAKIT HATI
OBAT PENYAKIT HATI ( 1 )
FII QULUUBIHIM MARODLUN.
Artinya : “Didalam hati mereka ada penyakitnya”.
Penyakit hati itu memang sulit diobati, penyakit hati itu tidak bisa diobati dengan pil yang biasa kita minum.
Penyakit hati riya’, penyakit hati syirik, penyakit hati bakhil (kikir), penyakit hati dholim, penyakit hati hasud, penyakit hati thoma’ atau rakus itu semuanya itu adalah penyakit hati.
Ada lagi penyakit ujub yakni membangga-banggakan diri, supaya dipuji sebagai orang yang pintar. Kalau tidak membangga-banggakan dirinya ya membangga-banggakan keturunannya: “Bapak saya, mbah saya dulu itu waliyyulloh, bapak saya itu kyai besar”.
Itu namanya membanggakan keturunan, itu penyakit ujub. Kalau kita menghadapi orang seperti itu ya kita jawab : “Yang kyai itu kan bapakmu, kamu kan bukan waliyyulloh bukan juga kyai”.
Ada yang ujub karena tubuhnya bagus, tubuhnya gagahnya itu kalau orang itu laki-laki, kalau perempuan ujub akan kecantikannya.
Jadi penyakit-penyakit hati itu sangat banyak.
Maka dari itu didalam kitab Al Adzkiya’ diceritakan :
WADAWAA’UQOLBIN KHOMSATUN FATILAA WATUN.
BITADABBURIL MA’NAA WALILBATHNIL KHOLAA
WAQIYAAMUHU LAILIN WATTADLORRU’U BIS SAHARI.
WAMUJAALISATUSH SHOOLIHIINAL FUDLOLA.
Artinya : “Obat hati itu ada lima : Membaca Al Qur-an dengan mengerti maknanya dan perut lapar. Dan sholat malam dengan tadlorru’ pada waktu sahar, dan semajlis dengan orang-orang yang sholeh serta meng- utamakan”.
Obatnya hati itu ada lima, nanti satu-persatu sumbernya akan diterangkan, secara bersambung. ini semua didalam Al Qur-an dan Hadits nabi.
1. Obat Penyakit Hati Yang Kesatu.
Dalam Kitab Al Adzkiya` diatas disebutkan :
FATILAAWATUN BITADABBURIL MA’NAA.
Artinya : “Membaca Al Qur-an beserta angan-angan maknanya Al Qur-an”.
Tilaawatil Qur-an artinya membaca Al Qur-an.
Ini didalam Al Qur-an surat Al Isro` disebutkan :
WANUNAZZILU MINAL QUR-AANI MAA HUWA SYIFAA` (Q.S. Al Isro` / Ayat 82)
Artinya :”Diturunkan Al Qur-an didalamnya me- ngandung obat”.
Dalam surat Muhammad disebutkan :
AFALAA YATADABBUARUNAL QUR-AAN. (Q.S. Muhammad / Ayat 24 )
Artinya : “Apakah kamu angan-angan maknanya Al Qur-an”.
Ini obat yang pertama, obat yang pertama ini obat untuk orang yang dapat membaca Al Qur-an beserta maknanya, kalau memang tidak bisa minum obat yang pertama ya minum obat yang kedua.
2. Obat Penyakit Hati Yang Kedua.
Dalam Kitab Al Adzkiya` diatas disebutkan :
WALILBATHNIL KHOLAA.
Artinya : “Dan perut lapar”.
Obat hati yang kedua yaitu perut harus kosong artinya berpuasa. Harus sering-sering berpuasa, Nabi Muhammad pernah bersabda :
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAM : SHUUMUU TASHIHHUU. (Al Hadits)
Artinya : “Bersabda Rosululloh SAW. : Puasalah kamu, kamu akan sehat”.
Terkadang puasa tidak makan tapi waktu malamnya nggayemi (ngemil) saja. Hati (jantung) itu menggantung diatasnya perut, kalau waktu akan tidur malam hari itu masih makan terus maka usus terus menggiling makanan yang akhirnya menimbulkan uap dan uap itu mengasapi / menguapi hati, akhirnya hati jadi gelap.
Jadi kalau puasa itu yang baik ialah terasa lapar (Kholaa) itu namanya Walil Bathnil Kholaa.
Puasa senin puasa kamis, puasa bulan Asyuro dan lain sebagainya, terutama puasa bulan Romadlon juga puasa kelahiran.
Wal hasil puasa mutlak karena mengikuti perintah Alloh dan Rosululloh yakni Walil Bathnil Kholaa dan juga perintah Rosululloh : Shuumuu Tashihhuu.
Kadang mau puasa tapi tidak puasa mutlak, tidak puasa ibadah, tapi masani si A, pacaran ditolak lalu puasa. Jadi yang di puasani itu bukan agama bukan karena perintah Alloh, yang dipuasani itu jaran kore, jalan melayu, jaran gindrang, jaran goyang, semar ngguyu, yang dipuasani itu yang ada sun-sunnya itu : Sun metek ajiku, pacul guang”. Jadi sudah salah arah itu namanya.
Ada lagi, kadang-kadang mau puasa tapi tidak puasa ibadah, tapi puasa masani Brojo musti, kalau puasa dengan memegang batu, katanya : “Apa yang kena tanganku akan remek, remuk, rempul, lebur menjadi air”.
Hal yang seperti itu kan mengkhawatirkan, umpamanya isterinya rewel sedikit lalu dipegang dipukul akhirnya remek, rempul, kan berbahaya. Mengapa tidak dieman-eman (disayang) ketika masih dipenghulu janjinya bagaimana tapi salah sedikit saja dikeplaki (dipukuli).
Ya tidak apa-apa kalau Brojo Musti itu di empakno (dihantamkan) ke kendi, walaupun kendi tidak usah diBrojo Musti dibanting saja ya sudah hancur.
Kendi sudah hancur, lalu kendi menangis begini rasanya ikut orang tidak sabaran, akhirnya ketika mau minum, bingung mencari kendi : Dimana kendiku, padahal kendinya sudah dihacurkannya.
Kalau puasa tidak bisa karena terkena sakit mag lalu bagaimana caranya mengobati hati, ya diobati dengan obat yang ke tiga.
FII QULUUBIHIM MARODLUN.
Artinya : “Didalam hati mereka ada penyakitnya”.
Penyakit hati itu memang sulit diobati, penyakit hati itu tidak bisa diobati dengan pil yang biasa kita minum.
Penyakit hati riya’, penyakit hati syirik, penyakit hati bakhil (kikir), penyakit hati dholim, penyakit hati hasud, penyakit hati thoma’ atau rakus itu semuanya itu adalah penyakit hati.
Ada lagi penyakit ujub yakni membangga-banggakan diri, supaya dipuji sebagai orang yang pintar. Kalau tidak membangga-banggakan dirinya ya membangga-banggakan keturunannya: “Bapak saya, mbah saya dulu itu waliyyulloh, bapak saya itu kyai besar”.
Itu namanya membanggakan keturunan, itu penyakit ujub. Kalau kita menghadapi orang seperti itu ya kita jawab : “Yang kyai itu kan bapakmu, kamu kan bukan waliyyulloh bukan juga kyai”.
Ada yang ujub karena tubuhnya bagus, tubuhnya gagahnya itu kalau orang itu laki-laki, kalau perempuan ujub akan kecantikannya.
Jadi penyakit-penyakit hati itu sangat banyak.
Maka dari itu didalam kitab Al Adzkiya’ diceritakan :
WADAWAA’UQOLBIN KHOMSATUN FATILAA WATUN.
BITADABBURIL MA’NAA WALILBATHNIL KHOLAA
WAQIYAAMUHU LAILIN WATTADLORRU’U BIS SAHARI.
WAMUJAALISATUSH SHOOLIHIINAL FUDLOLA.
Artinya : “Obat hati itu ada lima : Membaca Al Qur-an dengan mengerti maknanya dan perut lapar. Dan sholat malam dengan tadlorru’ pada waktu sahar, dan semajlis dengan orang-orang yang sholeh serta meng- utamakan”.
Obatnya hati itu ada lima, nanti satu-persatu sumbernya akan diterangkan, secara bersambung. ini semua didalam Al Qur-an dan Hadits nabi.
1. Obat Penyakit Hati Yang Kesatu.
Dalam Kitab Al Adzkiya` diatas disebutkan :
FATILAAWATUN BITADABBURIL MA’NAA.
Artinya : “Membaca Al Qur-an beserta angan-angan maknanya Al Qur-an”.
Tilaawatil Qur-an artinya membaca Al Qur-an.
Ini didalam Al Qur-an surat Al Isro` disebutkan :
WANUNAZZILU MINAL QUR-AANI MAA HUWA SYIFAA` (Q.S. Al Isro` / Ayat 82)
Artinya :”Diturunkan Al Qur-an didalamnya me- ngandung obat”.
Dalam surat Muhammad disebutkan :
AFALAA YATADABBUARUNAL QUR-AAN. (Q.S. Muhammad / Ayat 24 )
Artinya : “Apakah kamu angan-angan maknanya Al Qur-an”.
Ini obat yang pertama, obat yang pertama ini obat untuk orang yang dapat membaca Al Qur-an beserta maknanya, kalau memang tidak bisa minum obat yang pertama ya minum obat yang kedua.
2. Obat Penyakit Hati Yang Kedua.
Dalam Kitab Al Adzkiya` diatas disebutkan :
WALILBATHNIL KHOLAA.
Artinya : “Dan perut lapar”.
Obat hati yang kedua yaitu perut harus kosong artinya berpuasa. Harus sering-sering berpuasa, Nabi Muhammad pernah bersabda :
QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU ‘ALAIHI WASALLAM : SHUUMUU TASHIHHUU. (Al Hadits)
Artinya : “Bersabda Rosululloh SAW. : Puasalah kamu, kamu akan sehat”.
Terkadang puasa tidak makan tapi waktu malamnya nggayemi (ngemil) saja. Hati (jantung) itu menggantung diatasnya perut, kalau waktu akan tidur malam hari itu masih makan terus maka usus terus menggiling makanan yang akhirnya menimbulkan uap dan uap itu mengasapi / menguapi hati, akhirnya hati jadi gelap.
Jadi kalau puasa itu yang baik ialah terasa lapar (Kholaa) itu namanya Walil Bathnil Kholaa.
Puasa senin puasa kamis, puasa bulan Asyuro dan lain sebagainya, terutama puasa bulan Romadlon juga puasa kelahiran.
Wal hasil puasa mutlak karena mengikuti perintah Alloh dan Rosululloh yakni Walil Bathnil Kholaa dan juga perintah Rosululloh : Shuumuu Tashihhuu.
Kadang mau puasa tapi tidak puasa mutlak, tidak puasa ibadah, tapi masani si A, pacaran ditolak lalu puasa. Jadi yang di puasani itu bukan agama bukan karena perintah Alloh, yang dipuasani itu jaran kore, jalan melayu, jaran gindrang, jaran goyang, semar ngguyu, yang dipuasani itu yang ada sun-sunnya itu : Sun metek ajiku, pacul guang”. Jadi sudah salah arah itu namanya.
Ada lagi, kadang-kadang mau puasa tapi tidak puasa ibadah, tapi puasa masani Brojo musti, kalau puasa dengan memegang batu, katanya : “Apa yang kena tanganku akan remek, remuk, rempul, lebur menjadi air”.
Hal yang seperti itu kan mengkhawatirkan, umpamanya isterinya rewel sedikit lalu dipegang dipukul akhirnya remek, rempul, kan berbahaya. Mengapa tidak dieman-eman (disayang) ketika masih dipenghulu janjinya bagaimana tapi salah sedikit saja dikeplaki (dipukuli).
Ya tidak apa-apa kalau Brojo Musti itu di empakno (dihantamkan) ke kendi, walaupun kendi tidak usah diBrojo Musti dibanting saja ya sudah hancur.
Kendi sudah hancur, lalu kendi menangis begini rasanya ikut orang tidak sabaran, akhirnya ketika mau minum, bingung mencari kendi : Dimana kendiku, padahal kendinya sudah dihacurkannya.
Kalau puasa tidak bisa karena terkena sakit mag lalu bagaimana caranya mengobati hati, ya diobati dengan obat yang ke tiga.